Mediametafisika - Istilah aura memang sudah bukan hal yang
asing lagi bagi kita, tapi hanya sedikit dari kita yang memahami cara untuk
melihat dan membaca aura, berikut adalah cara melihat aura tanpa mantra:
I. Apa itu Aura?
Aura adalah merupakan medan energi yang memancarkan
gelombang elektomaknetik. Tubuh kita ini dikelilingi oleh aura yang berupa
cahaya/warna. Medan energi yang ada di tubuh kita tampak berwarna-warni dan
memiliki warna tertentu yang merupakan warna dominan/warna utama. Aura dapat
dianalogikan seperti sidik jari, warna aura itu unik pada setiap orang. Ukuran
dan kecemerlangan pancaran aura itu berkaitan dengan:
- menunjukkan kesehatan jasmaniah,mental,emosional dan
spiritual dari orang yang bersangkutan pada saat tertentu
- Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kedewasaan
kepribadian seseorang.
- Aura manusia
berwarna-warni sesuai dengan kepribadian dan kehidupan seseorang. Masing-masing
warna aura menunjukkan kepribadian yang berbeda.
- Panjang pendeknya aura dapat dideteksi dengan indra peraba
kulit atau dengan dowser
- Aura seseorang dapat mempengaruhi maupun dapat dipengaruhi
oleh lingkungan sehingga bisa cerah atau buram karena faktor lingkungan. Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan agar pancaran aura tetap cemerlang,
diantaranya :
- Makan makanan yang halal, baik dan tidak berlebihan.
- Olahraga yang cukup dan teratur.
- Memenuhi kebutuhan tubuh akan udara segar.
- Istirahat dengan cukup, mengurangi rokok, alkohol dan obat
terlarang.
- Mengurangi gerak hati, gerak pikir dan kegiatan-kegiatan
yang buruk.
- Mengurangi sikap hati yang kasar, mudah emosi dan
memperbanyak rasa kasih sayang.
II. Melihat Aura (tanpa mantra)
1. Melihat aura dengan jari tangan Carilah tembok berwarna
putih, duduklah dengan tenang pada jarak 1/2 meter dari tembok.Ambil napas
sebanyak mungkin dan tahan selama mungkin. Lakukanlah sebanyak 5 kali. Gosokkan
kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Tempelkan masing2 jari tangan kanan
dan kiri saling berpasangan. Letakanlah kedua tangan yang masih berpasangan
tadi 30Cm didepan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih.
Renggangkanlah perlahan2 kedua telapak tangan saling menjauh. Perhatikanlah
antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis cahaya putih. Itulah aura
yg memancar dari ujung jari kita.
2. Melihat aura dengan telapak tangan Tarik nafas dan gosok
kedua telapak tangan seperti cara No. 1. Tempelkan salah satu telapak tangan
pada tembok berwarna putih. Tarik napas, tahan & hembuskan. Lepaskan telapak
tangan dari tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok.
Itulah aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut
dalam aura alam.
3. Melihat Aura diri sendiri Letakkan cermin besar dihadapan
kita, duduk dengan tenang. Usahakanlah latar belakang tembok berwarna putih dan
penerangan berupa lampu neon. Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah
selama mungkin. Ulangilah sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada
dicermin. Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh,
namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah
pandangan mata kita terfokus, maka perlahan2 dari kepala dan bahu akan keluar
cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat biasanya berwarna putih yang
merupakan warna aura kita yg sesungguhnya. Tataplah terus sampai melihat warna
lain yang tidak berubah. Setelah berhasil mulailah mencoba melihat aura orang
lain.
4. Melihat Aura Orang Lain Mintalah bantuan seseorang yang
akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok yang berwarna putih.
Usahakanlah penerangan didalam ruangan dibuat remang-remang atau redup.
Berdirilah lebih kurang 3 meter didepan objek. Fokuskanlah pandangan mata pada
bagian tepi kepala dan bahu objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari
tepi kepala objek. Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka
seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura.
III. Arti warna Aura
* Ungu, tingkat pencapaian kerohanian, hubungan Illahi,
mistik. Terletak pada kelenjar pituitari atau ubun-ubun.
* Nila, kebijaksanaan mendalam, bersifat seni, penguasaan
diri dan selaras dengan alam. Terletak di kelenjar pineal atau jidat.
* Biru, bermental kuat, kecerdasan dan pemikir nalar.
* Biru gelap, merupakan sifat curiga. Terletak di otak.
* Hijau, keseimbangan, harmoni, penyembuhan dan mudah
menyesuaikan diri.
* Hijau gelap, penuh tipuan, licik. Terletak di leher.
* Kuning, kasih sayang, baik hati, belas kasihan dan optimis
* Kuning gelap, curiga dan tamak. Terletak di jantung.
* Oranye, energi dan kesehatan tubuh, berhubungan dengan
penyakit dan vitalitas fisik yang rendah.
* Oranye gelap, memperlihatkan kecerdasan yang rendah.
Terletak di lambung dan limpa.
* Merah, kehidupan jasmaniah, ambisi dan penuh birahi.
* Merah gelap, ganas dan penuh nafsu.
* Merah muda(pink), kasih tanpa pamrih, kelembutan hati,
sopan santun. Terletak di bawah pusar.
* Coklat, pelit, mementingkan diri sendiri dan egois.
* Abu-abu, kemurungan, energi rendah dan rasa takut.
* Hitam, jahat, culas dan bermaksud buruk.
* Putih, menunjukan tingkat kerohanian yang tinggi.
* Perak, energi tinggi dan sangat berguna.
* Emas, diri yang luhur dan pencapaian kerohanian yang
tinggi.
IV. Tambahan Aura Pada manusia yang kita lihat itu, terdiri
dari tiga bagian yaitu,
1. Bagian pertama atau bagian yang paling dekat dengan
permukaan tubuh yang seakan menyelimuti dan mengikuti lekuk tubuh secara tepat
adalah Aura Kembaran kita.(atau disebut juga Aura kembaran Etheris).Warna Aura
ini kebanyakan berwarna gelap atau kadang agak kelabu.
2. Lapisan Kedua terletak diatasnya atau diluarnya adalah
Aura bagian dalam yang sedikit banyak mencermin kankeadaan kesehatan si pemilik
tubuh tsb.
3. Lapisan ketiga adalah lapisan diatasnya lagi atau
dibagian luarnya lagi yang kita sebut Aura bagian luar , yang sangat banyak
terpengaruh oleh keadaan mental atau kebatinan orang yang bersangkutan
Disalin dari MEDIAMETAFISIKA.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar